Aesijah, S. (2007). Makna simbolik dan ekspresi musik kotekan. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 8(3).
Ahmadi, Dadi.( 2008). “Interaksi Simbolik : Suatu Pengantar”. Jurnal Komunikas. Vol 9 (2) : 305. UNISBA.
Andriana, A. (2016). “Melatih Kearifan Intelektual, Emosional, dan Spritual Pemuda Guna Menghadapi Pasar Bebas Asia Tenggara (Masyarakat Ekonomi ASAN – MEA)”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol 25 (2) : 19. Universitas Muhammidyah Purwokerto.
Arinda. R., Ichmi Yani. (2014). "Sedekah Bumi (Nyadran) sebagai Konvensi Tradisi Jawa dan Islam Masyarakat Sraturejo Bojonegoro. Jurnal Budaya Islam. Vol 16 (1) : 107. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Arsal, Thriwaty. Dkk. (2017). “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Desa di Desa Keji Kabupaten Semarang”.Jurnal Inovasi Kebijakan. Vol 1 (2). Universitas Negeri Semarang.
Astutik, Dwi. (2015). Makna Simbolik Tradisi “Nyadran” Pada Ritual Selametan di Desa Balonggebang Kecmatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Undergraduate thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya..
Basuni A., Sudrajat Ranggani, .P.N., (2017). “Makna Ruwatan Bumi di Desa Cimngalid”. Jurnal Komunikasi, Vol 3.(2) : 2. Universitas Subang
Bintari, P.N., Darmawan C. (2016). “Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,Vol 25 (1) : 57. UPI Bandung
Cahyono, Agus. (2006). “Seni Pertunjukan Arak – arakan dalam Upacara Tradisional Dugdheran di kota Semarang”. Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni,Vol. 7 (3) : 6. UNNES Semarang
Derung, T.N. (2017). “Interksionisme Simbolik dalam Kehidupan Bermasyarakat”. Jurnal Kataketik dan Pastoral. Vol 2 (1) : 2. STP IPI Malang
Filiandani, S. (2019) “Makna Simbolik Upacara Kyaori Suku Pendau di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang”. Jurnal Bahasa dan Sastra. Vol. 4 (1) : 83 – 85. FKIP Universitas Tadulako Sulawesi Tengah.
Hadi, S. (2017). “Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Handoyo, Eko . 2015. Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Haris, A., Amalia. A., (2018). “Makna dan Simbol dalam Proses Interaksi Sosial (sebuah Tinjaun Komunikasi)”. Jurnal Dakwah Risalah. Vol 29 (1) :18. Universitas Muhammadiyah Riau
Hartika, W., Syah, I., & Wakidi, W. (2016). Makna Tradisi Selapan Pada Masyarakat Jawa di Desa Gedung Agung. PESAGI. Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah. Vol 4 (2). Universitas Negeri Lampung
Herimanto, Winarno.(2015). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta Timur : PT Bumi Aksara
Irmawati, W. (2013). Makna simbolik upacara siraman pengantin adat JAWA. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(2), 309-330
Komariah, Aan., Satori, Djam’an. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.
Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Naafs, Suzanne dan White, B. (2012). “Generasi Antara : Refleksi Tentang Studi Pemuda Indonesia.” Jurnal Studi Pemuda. Vol 1 (2) : 89
Palmer, Richard E. (2005). Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. terj. Musnur Hery dan Damanhuri Muhammed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Priyadi., S. (2012). Sejarah Lokal:Konsep, Metode, dan Tantangannya. Yogyakarta: Ombak.
Puji L, Indah. (2013). “Interaksi Sosial Komunitas Samin dengan Masyarakat Sekitar”. International Journal Of Indonesian Society And Culture. Vol 5 (1). UNNES Semarang
Rahmawati, R., Nurhadi, Z. F., & Suseno, N. S. (2017). Makna Simbolik Tradisi Rebo Kasan. Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol 20 (1), 61-74.
Razak, Yusron. (2008). Sosiologi Sebuah Pengantar :tinjauan pemikiran sosiologi perspektif islam. Jakarta : laboratorium sosiologi agama
Ritzer, George. (2014). Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenadamedia group., Cet VII
Ritzer, George. Goodman Douglas j. (2016). Teori Sosiologi: dari Sosiologi klasik sampai ke postmodern. Bantul : Kreasi Wacana., Cet ke - XI
S. Nasution, (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Saddhono, K., Pertiwi, K. R., & Anggrahini, D. (2019). Larung Sesaji Tradition: Symbolic Meaning and Ritual Value with Water Concept in Lake Ngebel Ponorogo, East Java. In 1st International Conference on Life, Innovation, Change and Knowledge (ICLICK 2018). Atlantis Press.
Siregar, N. S. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Jurnal Ilmu Sosial. Vol 1(2), 100-110.
Soekanto, Soejono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grapindo Persada
Soeprapto, Riyadi. (2014). Interaksionisme Simbolik Perspektif Sosiologi Modern. Yogyakarta : Averrpes Press dan Pustaka Pelajar.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..Bandung : Alfabeta CV.
Sujarwanto, Imam.( 2012) Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus Masyarakat Karangmalang Kedubanteng Kabupaten Tegal) Journal Of Educational Social Studie, Vol 1 (2). UNNES Semarang
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sunoto,dkk. 2017. Mengukur Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Program Karang Taruna dengan Pendekatan Metode Fuzzy Infrence System Madani. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Susilowati, E., Wasino, dan Utomo B.C. (2016). Pola adaptasi dalam Interaksi Sosial masyarakat Hindu di Dukuh Jomblang Desa Dukuhringin, Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. JESS 5
Umaya, Ratna.,Cahya., S. Imam. (2019). “Ritual Numbal dalam Upacara Ruwatan Bumi di Kampug Banceuy”. Jurnal Budaya Etnika, Vol 3 (1) : 41-60. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
Utina, U. T. (2019) Functions of Barongan Performance Arts Exhibit at The Sedekah Bumi Ritual Ceremony. In 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018). Atlantis Press.
Wirawan. (2012). Teori Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Fakta Sosial, Definisi Sosial dan Perilaku Sosial. Jakarta : Kencana Prenamedia Group
Yahya, Ismail. (2009). Adat-Adat Jawa Dalam Bulan-Bulan Islam. Jakarta: Inti Media
- Abstract viewed - 233 times
- PDF downloaded - 200 times
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Affiliations
Aditya Fajar Setiawan
UNNES
Thriwati Arsal
Universitas Negeri Semarang
Hamdan Tri Atmaja
Universitas Negeri Semarang
How to Cite
The symbolic meaning of ruwatan bumi for youth as successors of tradition in Guci, Tegal
Vol 11 No 2 (2022): December 2022
Submitted: Jan 5, 2022
Published: Dec 30, 2022
Abstract
Youth as a measure of cultural integrity is an essential element. Without youth, culture will gradually disappear into the earth. Youths begin to reason by viewing a culture that looks ancient and contains mystical elements (irrational) without seeing or understanding the symbolic meaning of the elements of the Ruwatan Bumi tradition. The development of today's era makes people's understanding of the meaning and symbolic elements of the Ruwatan Bumi tradition begin to blur, especially the youth. This study aims to analyze the implementation of the Ruwatan Bumi procession in Guci Village, the meaning of the youth toward the Ruwatan Bumi tradition in Guci Village, and the social attitudes of youth towards the Ruwatan Bumi tradition. The youth of Guci Village rarely follows the Ruwatan Bumi tradition ceremony. This study uses a qualitative approach, obtaining data through in-depth interviews, documentation, and observation. Validation of data using triangulation from Mils and Huberman. The results show that the implementation of the Ruwatan Bumi tradition is still carried out every year. Ruwatan begins with bathing and slaughtering Mendit goats and continues with Kidungan. Youth interpret Ruwatan Bumi as a ritual, ceremony, entertainment, and thanksgiving.