MODEL PENYELENGGARAAN SEKOLAH PRIBUMI SEBAGAI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS KEBUDAYAAN UNTUK MASYARAKAT SEDULUR SIKEP
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model penyelenggaraan sekolah pribumi sesuai dengan karakteristik masyarakat Sedulur Sikep. Sekolah pribumi adalah sekolah yang berlandaskan adat dan kebiasaan masyarakat setempat, dengan membuat kelompok-kelompok belajar, waktu yang fleksibel, serta pemilihan materi pembelajaran dilakukan bersama, sesuai kebutuhan masyarakat sedulur sikep. Metode yang digunakan adalah research and development (RnD) dengan model pengembangan prosedural. Hasil yang diperoleh adalah final draft buku panduan penyelenggaraan sekolah pribumi. Dari hasil penelitian diperoleh data jumlah warga Sedulur Sikep yang tidak bersekolah formal sebanyak 60%. Hasil pengembangan diperoleh validitas buku panduan dari para pakar sebesar 3,59 dengan kriteria valid. Melalui proses inovasi diketahui hambatan diantaranya kurangnya guru, dana, dan dukungan dari pemerintah. Sedangkan respon masyarakat terbagi menjadi dua yaitu dari kalangan muda memberi respon positif, dan dari kalangan orang tua menganggapi dengan pasif. Sebagai proses pemberdayaan, maka harus ditindaklanjuti melalui implementasi Sekolah Pribumi yang didukung dengan dana serta tenaga guru untuk melakukan pendampingan terus menerus.
The purpose of this research was to develop a model of Indigenous School implementation that accordance with the characteristics of Sedulur Sikep. Indigenous School was a school that was based on customs and habits of the local community, by creating learning groups, flexible time, and the selection of learning materials carried along, according to Sedulur Sikep needs. The method used was a research and development (RnD) with procedural development model. The result was the final draft of the indigenous school implementation guide book. The results obtained that number of Sedulur Sikep who didn’t join to formal school was 60%. The result was received from the guide line book validity from the expert was 3,59 with the valid criteria. Research and development was done through a process of innovation. It was aimed to identify the barriers such as lack of teachers, funding, and support from government. The public responses were divided into two that came from the young who given a positive response, and the old people who given passive respond. As the process of empowerment, it should be followed by the implementation of the Indigenous School which was supported by funding and mentoring of teachers to guide continuously.